Selasa, 08 Februari 2011

pesona ujung kulon yang terlupakan










langkah-langkah kecil terus berjalan,langkah langkah yang berisi pertanyan ada apa di ujung sana,ujung barat prov banten,tanah paling barat pulau jawa,,

saya,papam supertramp,egen junaidi,gibong satu sendok makan,andre adam dan sihombing grill N bar (a.k.a bang josie) mencoba menapaki dan mencari teka-teki ujung kulon.

Perjalanan kami mulai dari terminal kampung rambutan jakarta timur menuju terminal pakupatan kota serang, banten. Cukup murah, dengan hanya 10rb/org kmi sampai d terminal serang. Salahnya karena kami sampai di serang pukul 16.30 kami tidak dapat menikmati jasa mobil yang langsung bgkt ke taman jaya.








So kami pun menumpang mobil ELV menuju cibaliung(serang-cibaliung 3jam). Nah sesampai d cibaliung kira-kira jam 8 malam, karena tidak ada penginapan disana dan secara kebetulan kami ditawarkan oleh kernet mobil



yang kami tumpangi untuk bermalam dirumahnya tanpa banyak "bacot" kami pun bermalam dirumahnya,karena masjid disana juga sangat sepi hhe,

paginya kami menumpangi angkot ke sumur dengan biaya 5rb, dan dari sumur kami melanjutkan ke desa terakhir (taman jaya) dengan meumpangi mobil ELV dengan biaya 5rb,dengan waktu tempuh kurang lebih 2jam (jarak sumur taman jaya 20 km).

bisa anda bayangkan dengan jarak tempuh kurang lebih 20 km harus mengabiskan waktu 2 jam,,ckckckc . Maklum jaln yang rusak ditambah beratnya muatan mobil memaksa kita harus sedikit sabar. malah rekan saya si josie harus menahan kram selama 1 jam didalam mobil. (santai bang jos..hha)

sesampai di taman jaya (21/1), tanpa banyak kata kami langsung melapor ke kantor TNUK( taman nasional ujung kulon), sambil bertanya-tanya ttg medan sekitar.Malam itupun kami mendirikan tenda didepan kantor TNUK sambil menikmati ombak pantai dermaga taman jaya. Hmm damainya pantai taman jaya.

esoknya (22/1) kami mendatangai rumah pak Qomar -seorang ketua koperasi taman jaya-. bersama pak Qomar kami dijelaskan ttg sejarah,lokasi, keindahan dan mitos ujung kulon. Tak luput dari cerita Pak Qomar,kami ditawarkan untuk menginap di penginapannya dengan harga 75 rb/malam,setelah tawar menawar kamipun mennyewa penginapannya selama 2 malam dengan harga 100rb (untung 50rb,lumayan). selama 2 hari hanya suara ombak,dentingan gitar, dan manisnya kopi menemani kami. Oya saya lupa,kami juga ditemani seorang bapak tua penjaga penginapanyang selalu siap sedia untuk membelikan kami rokok dan membuatkan kopi, terimakasih Pak (saya lupa nama Beliau).

Dua malam pun berlalu, senin pukul 08.00 WIB (24/1) kami berangkat menuju P. Peucang menggunakan jasa kapal nelayan dengan harga PP 1,2 juta. Tak terasa 3 jam pun berlalu kami pun telah sampai di pulau Peucang (pulau yang masih alami, berada di utara semenanjung ujung kulon).

Waaaauuww,,sungguh indah...kepolosan pulau peucang tampak dari sambutan air pantai yang berwarna hijau dan bening. Bayangkan dengan kedalaman lebih kurang 3 meter pun anda masih bisa melihat ikan yang berenang didasar laut, subhanallah.

badan kami terasa gatal, tak sabar untuk mencumbui pantai pulau peucang.

huu, ternyata kami harus melapor dulu di pos TNUK P.Peucang. tanpa basa-basi setelah laporan selesai,

"Centum......!!!!!!".

bocah bocah kota yang aneh melihat beningnya pantai P.peucang langsung berenang dengan santainya,bercengkrama dengan lugunya pantai peucang. Bermain air,duduk di pasir yang putih membuat kami lupa dengan hiruk pikuk kota.

.... di tengah asiknya berenang kami dikejutkan dengan babi hutan yang sibuk mencari makan di pinggir pantai, Astaghfirullah, di sore yang indah itu babi hutan tidak sendirian mencari makan, ada puluhan rusa di belakangnya,dan ada beberapa biawak serta monyet yang juga tak kalah eksis bermain di pinggir pantai, sementara kami tetap asik berenang sambil menikmati hewan-hewan tersebut bermain di pinggir pantai.

sementara tampak di atas dermaga petugas-petugas pos TNUK memancing ikan-ikan yang sombong berenang di air yang bening.Waw heningnya pulau peucang mengingatkan kami bahwa ada surga yang indah di ujung barat pulau jawa, yang

belum tersentuh tangan manusia.

"lupakan sejenak gagahnya semeru ,luasnya kawah tambora, atau sejuknya segara anak,

tinggalkan sejenak indahnya karimun jawa atau damainya wakatobi..

hentikan sejenak ingatan ttg ganasnya gn.Dempo atau tingginya jaya wijaya..

mari kita nikmati hening dan polosnya ujung kulon"..

Sore menjelang, renang kami pun usai. tak banyak yang kami lakukan selain menikmai pantai dan memasak nasi. lagi-lagi kopi dan rokok menemani kami sambil menunggu nasi matang.

setelah makan sore,kami pun bergegas kembali pulang menuju taman jaya,.

rasa nya tak ingin meninggalkan tempat itu, tapi kota tempat kami tinggal telah menunggu dengan angkuhnya..

selamat tinggal ujung kulon,terimakasih untuk kepolosanmu....!!!!!!!!

terimaksih atas ramahnya babi dan rusamu.....!!!

Selasa, 27 Januari 2009

Hanya Sebuah Sajak

  • saat aku melahat nyanyian alam

hati ku tersenyum bagai melihat sahabatku

yang telah seribu tahun tak bertatap muka denganku

ketika badai menyelimuti tendaku

aku melihat senyuman Tuhan

yang ingin menguji pikiran dewasa ku

dan ketika aku melihat

pohon2 bersama bukit2nya

bagai kekuatan yang mengajariku keberanian,

kemudian aku duduk disini,

dan bercerita,

tentang puncak,kawah,dan badai

yang menjelma menjadi sahabat

---Dempo 090507---



  • ku tersenyum walaupun hatiku hancur

dan kucoba memetik ranting yang telah mengering

gemertak suara genting terpilukan hati

disaat membisu rasanya ingin menjerit

"... ...... ..."



  • teruslah melangkah di roda nasib yg berputar

tapi apakah kau tau tentang tujuan hidup?

ialah cerita baik dunia di surga kelak

terus ikat terus persahabatanmu

dengan tali-tali dari makna hidup

dan jangan kau kobarkan hati seseorang

dengan api kebencian terhadapmu di hatinya

karena suatu saat matamu akan terpejam,

nafas dan detak jantungmu akan berhenti

wahyu_3676




  • ketika sendirian mendatangimu

saat itu aku teringat bahwa

matahari dan bulan sendirian menyinari bumi

dan bumi sendirian mengelilingi orbitnya

kita pun sendiran ketika

mata terpejam dan tubuh terbangun

wh 3676



  • -ketika tangis dan airmata itu keluar

terbakarlah api-api semangat dan jiwa-jiwa penuh emosi

dan semua itu harus berubah menjadi senyum

mereka berlari

memaksa mencari integriatas

mencoba mencari puncak-puncaknya

dengan carriel yg berisi tekad dan kemauan

kita bukan membahas masalah cinta,,,!!!!

tapi semuanya harus dibicarakan dengan tanggung jawab,keberanian dan risiko,

kini lagu-lagu ejekan itu terus dinyanyikan. . .

perih dan gelap

menghantui. . .

semua kipas2 kehidupan dan tantangan seru telah menunggu,

disana akan diketahui setelah aku berjalan. . .

Juni 2008



  • bukalah kedua matamuh

dan lihatlah mentari tersenyum

melihat kau bangun dari tidur

isilah hari-harimu dengan senyuman

lilin-lilin kecil yang menerangi hatimu

bagai bunga yang tersenyum menyapa fajar...

Palembang 2007


  • katakan,.....kapan aku mati....???


mungkin memang berjuta masalah,

andaikan bila bertumpuk problema,

tapi kepala bukan rumah mereka...

saat kita berada,

antara hitam dan putih,

antara lurus dan lengkung,

antara hidup dan mati kawan.....!!

terkadang memang kita harus bertekuk pada kepenatan,

yang tak henti bergentayangan di setiap ruas tulang...

berhadapan dengan berbagai pilihan,,,

namun kenyataan tak memberi kesempatan tuk memilih...

begitu berat.....

andaipun bisa Tuhan,,,,,,,

Katakan,,,,.......

Kapan aku Mati ??




  • Lantunan musik ini memfokuskan ke istanaku

Membelenggu suatu ikat batin

Menyingkap sendi-sendi rindu

Terekam seraut wajah

Yang mendirikan aku kuat di sini

Lira-lira kuat

Dan pundi-pundi cinta

Melayukan sebuah hati yang kokoh

Saat menoleh ke belakang

Senyum harapan itupun menghantui otak

Menguasai jalan pikiran

Bahkan mengalahkan keganasan intelek


Namun,

Kakiku berpijak ke suatu keset semangat,

Mataku menatap tajam suatu cita

Dan tanganku kelak akan mengengamnya


Aku menyayanginya

Suatu cinta yang takkan terputus

Karna rasa ilmiah itu telah membeku.


Di balik ramainya suara

Ia berdiri memperhatikan dengan hati

Diantara jutaan jurang

Ia hanya mengawasi jalanku

Persetan ton darah yang keluar

Tak takut raksasa sehebat apapun

Karena tlah kosong yang ia miliki

Dan hanya satu pintanya di fana…

Tersenyum bersama bakti anaknya

281208, Salam untuk ayahku,




ORANG-ORANG DAN AKU



Ada orang yang menari dengan hedonismenya

Ada orang yang berteriak dengan kepentingannya

Ada orang yang bermain dengan apatis

Bersama nyanyian cueknya

Ada orang yang berdiri angkuh di ekor macan

Ada orang yang tetap gagah di kepala elang

Ada orang yang menghabiskan waktu dengan obrolan gombal

Di pojok pohon beserta umbul-umbul gengsinya

Tapi aku akan

Duduk diruangan sambil mengelola pundi guna

Aku aku akan tetap mengukir priuk-priuk prinsipku

Yang termenung sepi ditengah-tengah hutran sunyi

Lira-lira kesombongan

Tak menghiraukan simpul-simpul persaudaraan

Dan ia dengan mata angkuh

Melepaskan simpul itu..

Aku adalah orang malang

terjebak di pasar transaksi kemunafikan

Mencari lampu menerangi

Membawa lari dari kurungan penjaranya


Tapi maaf Tuhan,

Aku tak mau ditindas nasib dan dipimpin rasa menyerah

Aku akan tetap berdiri bebas dan melawan,

Walaupun aku berada di gerombolan orang tak bersaudara

Karena aku bukan pecundang

--Salam--

Wahyu semeru



11 januari 2009….


Sebuah pertanyaanku dijawab dengan satu kata “IYA”

Dan di ikuti dengan pernyataanku

Ia punya berbalik rasa padaku


Ia cantik,

Bagai semburan awan Semeru

Ia manja,

Laksana burung yang menyanyi di tengah dempo


Ternyata

Menunggu jawaban dari seorang wanita

Lebih menegangkan

Daripada menunggu badai berlalu

Serumpun rasa itu

Menutupi mata dan telinga

Bahkan tangan dan kakipun


Salah satu hakikat manusia

Adam dan hawa saling mengasihi

Rama dan sintha saling menyukai

Romeo dan Juliet saling mencintai

Rangga dan cinta saling menyayangi

Begitu juga aku….



Untuk sahabat…..


Gencarlah kalian bersama malam

Tertawa ditengah asbak

Lalu menyanyikan petuah bijak

Mesra nian, lapar pun padam

Kalian adalah pengamen duniaku

Menyemangati di pinggir jalan

Agar aku tak tersesat di persimpangan jalan..

Dan biarkan sejarah yang akan berdongeng kepada cucu kita.


--WAHYU SEMERU—



Salam Untukmu Dempo


Tahun ini tak jumpa dengan kau

Rindu secerca teh yang menunggu

Menunggu jejak langkah seorang prajurit

Lalu ia berdansa dengan cakrawala


Dempo,.

Kau sangar di balik keindahan

Kau guna dari kemesraan

Kau perih atas pembelajaran


Aku dan kau cinta dalam ketiadaan

Dalam segolek uluran yang romantis…


Tak seorang jua yang tau

Bilamana kau telah merayu


Menjingkrakkan aroma nekat semu,

Menyuarakan kata gila dari orang bisu

Terjangnya tangan dan kakiku

Tapi kau tentram dan terbakar pula


Salam untukmu Dempo`

Suatu saat kita kan bercanda lagi

--wahyu semeru--


BOSAN


Bosan bernyanyi

Suara kami kalah dengan burung politk

Kami tetap meradang dan tegangkan

Tapi si untung yang tak mau datang

240109

Aku tak mengejarmu kawan


Diam dan terlusuh senyap

Ditengah pundi khayal,

Melamun sebuah mata

Yang kan menatap pasti dengan senyumnya


Tapi semua kosong

dalam kepalsuan dan harapan


Sayang gila,

Rasa edan,


Menarik sayap yang terbang anggun

Dan tak mau menoleh padaku`


Dan mulai detik ini

Ia perlahan pergi

Lalu,

Aku menyapanya terbata-bata


~Wahyu semerU~

19 jan 09`


Puncak Dewa


Aku ingin duduk di pangkuanmu

Sang meru

Meletuslah dalam keadilan bencana

Bukan karna kebencian manusia


Suatu kelak,

Tendaku berdiri di kakimu

Mencoba mengajak bersahabat,


Kita mengobrol dalam kefanaan cangkir

Terendam larut waktu


Hah,

Pasirmu tengokkan sulitnya memimpin jiwa

Tertunduklah,

Wariskan savanamu menjadi tempat bermain


Dan kelak kita pasti jumpa

Tunggu aku dengan indahmu,

Sang Meru. . . .


Salam

--Wahyu “semeru”—

25 jan 09







Selamat ulang tahun kawan


Hari-hari disiangi

Oleh tawa dan airmata


Kaupun tak sadar

Berkurangnya setahun

Jatah hidupmu


Tapi peluklah angin gunung

Untuk meresapi mesranya dunia


Dan di tiap langkahmu

Yang tak menghiraukan jalan orang lain,

Semoga di dalamnya terdapat kotak persaudaraan

Yang tetap merangkul uluran jiwa kita,


Selamat ulang tahun kawan

--wahyu—

030109



Pagi dalam kosan


Dentum lagu mengobar

Abaikan kepekaan mahasiswa

Tak lupa juga

Ada yang olahraga,

Ada yang nonton tv,

baca Koran,

cuci baju,

dan masih ada yang diam bersama ngantuk,

lalu ia bermimpi acuhkan mentari

260109

~Wahyu~