saat aku melahat nyanyian alam
hati ku tersenyum bagai melihat sahabatku
yang telah seribu tahun tak bertatap muka denganku
ketika badai menyelimuti tendaku
aku melihat senyuman Tuhan
yang ingin menguji pikiran dewasa ku
dan ketika aku melihat
pohon2 bersama bukit2nya
bagai kekuatan yang mengajariku keberanian,
kemudian aku duduk disini,
dan bercerita,
tentang puncak,kawah,dan badai
yang menjelma menjadi sahabat
---Dempo 090507---
ku tersenyum walaupun hatiku hancur
dan kucoba memetik ranting yang telah mengering
gemertak suara genting terpilukan hati
disaat membisu rasanya ingin menjerit
"... ...... ..."
teruslah melangkah di roda nasib yg berputar
tapi apakah kau tau tentang tujuan hidup?
ialah cerita baik dunia di surga kelak
terus ikat terus persahabatanmu
dengan tali-tali dari makna hidup
dan jangan kau kobarkan hati seseorang
dengan api kebencian terhadapmu di hatinya
karena suatu saat matamu akan terpejam,
nafas dan detak jantungmu akan berhenti
wahyu_3676
ketika sendirian mendatangimu
saat itu aku teringat bahwa
matahari dan bulan sendirian menyinari bumi
dan bumi sendirian mengelilingi orbitnya
kita pun sendiran ketika
mata terpejam dan tubuh terbangun
wh 3676
-ketika tangis dan airmata itu keluar
terbakarlah api-api semangat dan jiwa-jiwa penuh emosi
dan semua itu harus berubah menjadi senyum
mereka berlari
memaksa mencari integriatas
mencoba mencari puncak-puncaknya
dengan carriel yg berisi tekad dan kemauan
kita bukan membahas masalah cinta,,,!!!!
tapi semuanya harus dibicarakan dengan tanggung jawab,keberanian dan risiko,
kini lagu-lagu ejekan itu terus dinyanyikan. . .
perih dan gelap
menghantui. . .
semua kipas2 kehidupan dan tantangan seru telah menunggu,
disana akan diketahui setelah aku berjalan. . .
Juni 2008
bukalah kedua matamuh
dan lihatlah mentari tersenyum
melihat kau bangun dari tidur
isilah hari-harimu dengan senyuman
lilin-lilin kecil yang menerangi hatimu
bagai bunga yang tersenyum menyapa fajar...
Palembang 2007
katakan,.....kapan aku mati....???
mungkin memang berjuta masalah,
andaikan bila bertumpuk problema,
tapi kepala bukan rumah mereka...
saat kita berada,
antara hitam dan putih,
antara lurus dan lengkung,
antara hidup dan mati kawan.....!!
terkadang memang kita harus bertekuk pada kepenatan,
yang tak henti bergentayangan di setiap ruas tulang...
berhadapan dengan berbagai pilihan,,,
namun kenyataan tak memberi kesempatan tuk memilih...
begitu berat.....
andaipun bisa Tuhan,,,,,,,
Katakan,,,,.......
Kapan aku Mati ??
Lantunan musik ini memfokuskan ke istanaku
Membelenggu suatu ikat batin
Menyingkap sendi-sendi rindu
Terekam seraut wajah
Yang mendirikan aku kuat di sini
Lira-lira kuat
Dan pundi-pundi cinta
Melayukan sebuah hati yang kokoh
Saat menoleh ke belakang
Senyum harapan itupun menghantui otak
Menguasai jalan pikiran
Bahkan mengalahkan keganasan intelek
Namun,
Kakiku berpijak ke suatu keset semangat,
Mataku menatap tajam suatu cita
Dan tanganku kelak akan mengengamnya
Aku menyayanginya
Suatu cinta yang takkan terputus
Karna rasa ilmiah itu telah membeku.
Di balik ramainya suara
Ia berdiri memperhatikan dengan hati
Diantara jutaan jurang
Ia hanya mengawasi jalanku
Persetan ton darah yang keluar
Tak takut raksasa sehebat apapun
Karena tlah kosong yang ia miliki
Dan hanya satu pintanya di fana…
Tersenyum bersama bakti anaknya
281208, Salam untuk ayahku,
ORANG-ORANG DAN AKU
Ada orang yang menari dengan hedonismenya
Ada orang yang berteriak dengan kepentingannya
Ada orang yang bermain dengan apatis
Bersama nyanyian cueknya
Ada orang yang berdiri angkuh di ekor macan
Ada orang yang tetap gagah di kepala elang
Ada orang yang menghabiskan waktu dengan obrolan gombal
Di pojok pohon beserta umbul-umbul gengsinya
Tapi aku akan
Duduk diruangan sambil mengelola pundi guna
Aku aku akan tetap mengukir priuk-priuk prinsipku
Yang termenung sepi ditengah-tengah hutran sunyi
Lira-lira kesombongan
Tak menghiraukan simpul-simpul persaudaraan
Dan ia dengan mata angkuh
Melepaskan simpul itu..
Aku adalah orang malang
terjebak di pasar transaksi kemunafikan
Mencari lampu menerangi
Membawa lari dari kurungan penjaranya
Tapi maaf Tuhan,
Aku tak mau ditindas nasib dan dipimpin rasa menyerah
Aku akan tetap berdiri bebas dan melawan,
Walaupun aku berada di gerombolan orang tak bersaudara
Karena aku bukan pecundang
--Salam--
Wahyu semeru
11 januari 2009….
Sebuah pertanyaanku dijawab dengan satu kata “IYA”
Dan di ikuti dengan pernyataanku
Ia punya berbalik rasa padaku
Ia cantik,
Bagai semburan awan Semeru
Ia manja,
Laksana burung yang menyanyi di tengah dempo
Ternyata
Menunggu jawaban dari seorang wanita
Lebih menegangkan
Daripada menunggu badai berlalu
Serumpun rasa itu
Menutupi mata dan telinga
Bahkan tangan dan kakipun
Salah satu hakikat manusia
Adam dan hawa saling mengasihi
Rama dan sintha saling menyukai
Romeo dan Juliet saling mencintai
Rangga dan cinta saling menyayangi
Begitu juga aku….
Untuk sahabat…..
Gencarlah kalian bersama malam
Tertawa ditengah asbak
Lalu menyanyikan petuah bijak
Mesra nian, lapar pun padam
Kalian adalah pengamen duniaku
Menyemangati di pinggir jalan
Agar aku tak tersesat di persimpangan jalan..
Dan biarkan sejarah yang akan berdongeng kepada cucu kita.
--WAHYU SEMERU—
Salam Untukmu Dempo
Tahun ini tak jumpa dengan kau
Rindu secerca teh yang menunggu
Menunggu jejak langkah seorang prajurit
Lalu ia berdansa dengan cakrawala
Dempo,.
Kau sangar di balik keindahan
Kau guna dari kemesraan
Kau perih atas pembelajaran
Aku dan kau cinta dalam ketiadaan
Dalam segolek uluran yang romantis…
Tak seorang jua yang tau
Bilamana kau telah merayu
Menjingkrakkan aroma nekat semu,
Menyuarakan kata gila dari orang bisu
Terjangnya tangan dan kakiku
Tapi kau tentram dan terbakar pula
Salam untukmu Dempo`
Suatu saat kita kan bercanda lagi
--wahyu semeru--
BOSAN
Bosan bernyanyi
Suara kami kalah dengan burung politk
Kami tetap meradang dan tegangkan
Tapi si untung yang tak mau datang
240109
Aku tak mengejarmu kawan
Diam dan terlusuh senyap
Ditengah pundi khayal,
Melamun sebuah mata
Yang kan menatap pasti dengan senyumnya
Tapi semua kosong
dalam kepalsuan dan harapan
Sayang gila,
Rasa edan,
Menarik sayap yang terbang anggun
Dan tak mau menoleh padaku`
Dan mulai detik ini
Ia perlahan pergi
Lalu,
Aku menyapanya terbata-bata
~Wahyu semerU~
19 jan 09`
Puncak Dewa
Aku ingin duduk di pangkuanmu
Sang meru
Meletuslah dalam keadilan bencana
Bukan karna kebencian manusia
Suatu kelak,
Tendaku berdiri di kakimu
Mencoba mengajak bersahabat,
Kita mengobrol dalam kefanaan cangkir
Terendam larut waktu
Hah,
Pasirmu tengokkan sulitnya memimpin jiwa
Tertunduklah,
Wariskan savanamu menjadi tempat bermain
Dan kelak kita pasti jumpa
Tunggu aku dengan indahmu,
Sang Meru. . . .
Salam
--Wahyu “semeru”—
25 jan 09
Selamat ulang tahun kawan
Hari-hari disiangi
Oleh tawa dan airmata
Kaupun tak sadar
Berkurangnya setahun
Jatah hidupmu
Tapi peluklah angin gunung
Untuk meresapi mesranya dunia
Dan di tiap langkahmu
Yang tak menghiraukan jalan orang lain,
Semoga di dalamnya terdapat kotak persaudaraan
Yang tetap merangkul uluran jiwa kita,
Selamat ulang tahun kawan
--wahyu—
030109
Pagi dalam kosan
Dentum lagu mengobar
Abaikan kepekaan mahasiswa
Tak lupa juga
Ada yang olahraga,
Ada yang nonton tv,
baca Koran,
cuci baju,
dan masih ada yang diam bersama ngantuk,
lalu ia bermimpi acuhkan mentari
260109
~Wahyu~