





langkah-langkah kecil terus berjalan,langkah langkah yang berisi pertanyan ada apa di ujung sana,ujung barat prov banten,tanah paling barat pulau jawa,,
saya,papam supertramp,egen junaidi,gibong satu sendok makan,andre adam dan sihombing grill N bar (a.k.a bang josie) mencoba menapaki dan mencari teka-teki ujung kulon.
Perjalanan kami mulai dari terminal kampung rambutan jakarta timur menuju terminal pakupatan kota serang, banten. Cukup murah, dengan hanya 10rb/org kmi sampai d terminal serang. Salahnya karena kami sampai di serang pukul 16.30 kami tidak dapat menikmati jasa mobil yang langsung bgkt ke taman jaya.
So kami pun menumpang mobil ELV menuju cibaliung(serang-cibaliung 3jam). Nah sesampai d cibaliung kira-kira jam 8 malam, karena tidak ada penginapan disana dan secara kebetulan kami ditawarkan oleh kernet mobil
yang kami tumpangi untuk bermalam dirumahnya tanpa banyak "bacot" kami pun bermalam dirumahnya,karena masjid disana juga sangat sepi hhe,
paginya kami menumpangi angkot ke sumur dengan biaya 5rb, dan dari sumur kami melanjutkan ke desa terakhir (taman jaya) dengan meumpangi mobil ELV dengan biaya 5rb,dengan waktu tempuh kurang lebih 2jam (jarak sumur taman jaya 20 km).
bisa anda bayangkan dengan jarak tempuh kurang lebih 20 km harus mengabiskan waktu 2 jam,,ckckckc . Maklum jaln yang rusak ditambah beratnya muatan mobil memaksa kita harus sedikit sabar. malah rekan saya si josie harus menahan kram selama 1 jam didalam mobil. (santai bang jos..hha)
sesampai di taman jaya (21/1), tanpa banyak kata kami langsung melapor ke kantor TNUK( taman nasional ujung kulon), sambil bertanya-tanya ttg medan sekitar.Malam itupun kami mendirikan tenda didepan kantor TNUK sambil menikmati ombak pantai dermaga taman jaya. Hmm damainya pantai taman jaya.
esoknya (22/1) kami mendatangai rumah pak Qomar -seorang ketua koperasi taman jaya-. bersama pak Qomar kami dijelaskan ttg sejarah,lokasi, keindahan dan mitos ujung kulon. Tak luput dari cerita Pak Qomar,kami ditawarkan untuk menginap di penginapannya dengan harga 75 rb/malam,setelah tawar menawar kamipun mennyewa penginapannya selama 2 malam dengan harga 100rb (untung 50rb,lumayan). selama 2 hari hanya suara ombak,dentingan gitar, dan manisnya kopi menemani kami. Oya saya lupa,kami juga ditemani seorang bapak tua penjaga penginapanyang selalu siap sedia untuk membelikan kami rokok dan membuatkan kopi, terimakasih Pak (saya lupa nama Beliau).
Dua malam pun berlalu, senin pukul 08.00 WIB (24/1) kami berangkat menuju P. Peucang menggunakan jasa kapal nelayan dengan harga PP 1,2 juta. Tak terasa 3 jam pun berlalu kami pun telah sampai di pulau Peucang (pulau yang masih alami, berada di utara semenanjung ujung kulon).
Waaaauuww,,sungguh indah...kepolosan pulau peucang tampak dari sambutan air pantai yang berwarna hijau dan bening. Bayangkan dengan kedalaman lebih kurang 3 meter pun anda masih bisa melihat ikan yang berenang didasar laut, subhanallah.
badan kami terasa gatal, tak sabar untuk mencumbui pantai pulau peucang.
huu, ternyata kami harus melapor dulu di pos TNUK P.Peucang. tanpa basa-basi setelah laporan selesai,
"Centum......!!!!!!".
bocah bocah kota yang aneh melihat beningnya pantai P.peucang langsung berenang dengan santainya,bercengkrama dengan lugunya pantai peucang. Bermain air,duduk di pasir yang putih membuat kami lupa dengan hiruk pikuk kota.
.... di tengah asiknya berenang kami dikejutkan dengan babi hutan yang sibuk mencari makan di pinggir pantai, Astaghfirullah, di sore yang indah itu babi hutan tidak sendirian mencari makan, ada puluhan rusa di belakangnya,dan ada beberapa biawak serta monyet yang juga tak kalah eksis bermain di pinggir pantai, sementara kami tetap asik berenang sambil menikmati hewan-hewan tersebut bermain di pinggir pantai.
sementara tampak di atas dermaga petugas-petugas pos TNUK memancing ikan-ikan yang sombong berenang di air yang bening.Waw heningnya pulau peucang mengingatkan kami bahwa ada surga yang indah di ujung barat pulau jawa, yang
belum tersentuh tangan manusia.
"lupakan sejenak gagahnya semeru ,luasnya kawah tambora, atau sejuknya segara anak,
tinggalkan sejenak indahnya karimun jawa atau damainya wakatobi..
hentikan sejenak ingatan ttg ganasnya gn.Dempo atau tingginya jaya wijaya..
mari kita nikmati hening dan polosnya ujung kulon"..
Sore menjelang, renang kami pun usai. tak banyak yang kami lakukan selain menikmai pantai dan memasak nasi. lagi-lagi kopi dan rokok menemani kami sambil menunggu nasi matang.
setelah makan sore,kami pun bergegas kembali pulang menuju taman jaya,.
rasa nya tak ingin meninggalkan tempat itu, tapi kota tempat kami tinggal telah menunggu dengan angkuhnya..
selamat tinggal ujung kulon,terimakasih untuk kepolosanmu....!!!!!!!!
terimaksih atas ramahnya babi dan rusamu.....!!!